Cara pertama yang harus kulakukan adalah MELEPASKAN. Bukan menggebuh-gebuh apalagi bersikap norak. Jika memang sejati, Kita akan disatukan dengan cara yang MENGAGUMKAN. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. "SEDERHANA"
AraMTul
Menatap langit orange dari bumi orange ; Ini bukan tulisan Seorang pujangga yang merangkai bait-bait aksara seindah penyair telaga sastra. Bukan pula ahli agama yang menyerukan syair-syair beraroma surgawi.Disinalah toleransi pikiran dan hati tercipta. INI TENTANG ASA DAN RASA
Selasa, 24 Maret 2015
Rabu, 17 September 2014
Selasa, 16 September 2014
"RINDU"
Detik
ini dia kembali bersama kata-kata
Kata-kata
yang menemani hatinya
Berharap
akan muncul kata-kata harapan
Harapan
akan adanya penawar kerinduan
Ahh..sungguh
rasa penuh ironi
Dia
terjebak pada rindu-rindu yang berduri
Separuh
imajinasinya dalam kegundahan
Gundah
gulana dalam kerinduan
Kini
dia diam dalam kata-kata
Lisannya
tak mampu bicara
Tapi
hatinya setia menyapa malam
Menitipkan
rindu yang terpendam
Aramtul. Makasasar. 16.09.14
Rabu, 10 September 2014
"SISI DEMOKRASI"
Yang
katanya beri bukti bukan janji, begitulah dalam orasi.
Tapi
nyatanya mereka hanya mencari koalisi, bukan solusi.
Membentuk
koalisi untuk bagi-bagi posisi.
Koalisi
dagang sapi, penuh transaksi.
Ribuan
politisi yang berebut kursi DPR RI.
Mereka
sangatlah berambisi, saling memperebutkan posisi.
Berkompetisi
meski tak miliki kompetensi.
Visi
misi hanyalah basa basi.
Penuh
tendensi untuk mobilisasi.
Saling
profokasi membakar arogansi.
Mereka
gila apresiasi, tapi tuli aspirasi.
Mereka
hanya berinfestasi, tidak segan untuk korupsi.
Tanpa
peduli, uang rakyat mereka habisi.
Tidak
takut masuk jeruji besi, sebab mereka bisa membayar polisi.
Janji
para politisi, hanya sebuah ilusi.
Reformasi
berganti revolusi, hanyalah pergantian pergerakan pada sistem demokrasi.
Para
oposisi berorasi mengkrtik para koalisi, sebab mereka pun mengincar posisi.
Mereka
telah memperjualbelikan konstitusi, membuktikan bobroknya birokrasi.
Konstitusi
tak ada lagi bedanya dengan prostitusi.
Inilah
demokrasi yang tidak memberikan solusi.
Semuanya
serba basa basi dan berlindung dibalik hak asasi.
Kami
butuh inspirasi, untuk sebuah transformasi.
Bukan
para pengumbar janji, tapi pejuang aspirasi.
Ini
bukan cerita fiksi, tapi fakta yang kontradiksi dengan visi misi
Rahmatullah Andi
Arno / Makassar ; 14.04.2014
“POLITIK DAGANG SAPI”
Dengan semangat berapi-api
Para politisi mengumbar janji
Mereka silih berganti berorasi
Padahal itu hanya basa basi
Sebab mereka butuh kursi
Mereka mengumbar janji yang tak
pasti
Banyak bicara tanpa ada aksi
Kita torang basudara katanya,
sebelum mereka memperoleh kursi
Setelah dapat, apa daya kita
saudara tiri
Kami menagih janji, turun aksi, mereka
tak peduli
Mereka hebat bagi-bagi
Untuk keluarga sendiri
Mereka bukan lupa dengan janji
Baginya janji bukan untuk ditepati
Janji hanya umpan untuk mendapatkan
kursi
Suara mereka beli
Mempermainkan regulasi
Menghalalkan segala cara, tanpa
peduli
Menutup kuping, pura-pura tuli
Demi sebuah kursi
Itulah politik dagang sapi
Komunikasi transaksi jual beli
Setelah dapat, mereka tidak akan kembali
Merasa kurang, mereka akan korupsi
Salah satu contoh, mereka korupsi
impor daging sapi
Rahmatullah Andi Arno / Makassar ; 14.04.2014
Sabtu, 06 September 2014
GALAKSI CINTA
Galaksi itu ada sejak manusia
pertama kali tercipta. Disana hidup para hati yang terjebak dalam ruang tunggu
tanpa tepi waktu. Bersemedi, menanti bagian jiwa yang terbelah sejak lama.
Mereka yang menysun saf semesta, bertawaf dalam lingkaran purba bernama… galaksi
cinta.
Sejak ledakan besar dahulu, Galaksi cinta ditaburi sejuta
matahari yang terangnya 1000 kali lipat lebih cemerlang disbanding matahari
milik bima sakti.
Para penghuni galaksi cinta akan duduk bergerombol diatas bukit
yang ditumbuhi ilalang berbulu lembut. Angin memainkan musik menabuh sepi dan
kerinduan yang kronis. Mereka saling bercerita tentang kisah yang sama.
Diulang-ulang, tetapi tidak pernah mendatangkan rasa bosan.
Ada yang tersenyum sambil membisikkan dendang langkah. Lagu yang
sudah tidak dikenali generasi masa kini. Punah dikunyah masa. Bibirnya
tersenyum, tetapi matanya melelehkan air mata. Ia teringat tatapan mata belahan
hatinya.
Jika engkau cinta, tataplah seperti itu tidak mungkin dusta.
Tatapan yang tidak mungkin aku tukar dengan gunung emas. Tatapan kasih yang tak
terbatas. Seolah tak cukup kau serahkan seluruh hidup. Tatapan yang tertinggal
oleh waktu, mustahil diulang. Sebab belahan jiwanya terlanjur mengangkasa.
Meninggalkan dia di galaksi cinta. Membiarkan menunggu tanpa tenggat waktu.
Rasanya, melanjutkan hidup sekedar menghitung mundur menuju kematian. Namun,
dia rela. Engkau mengatainya bodoh. Namun dia rela.
Jumat, 27 Juni 2014
Rentang perahu Maiyah dan rangkaian bunga-bunga
Pengantin jagat raya penabur cahaya ke Bumi yang menderita
Dinikahkan oleh Baginda Khidlir sang Penghulu sepanjang masa
Manusia dan alam semesta dipersuami-istrikan
Denyut suami memperistrikan, pergerakan istri mempersuamikan
Membangun rumah tangga daratan dan lautan
Tajalli Sang Hyang dengan semua makhluk ciptaan cinta-Nya
Ruwatan tanah memohon, ruwatan pohon mengembang
Ruwatan kembang membuah, ruwatan buah mengAllah
@Komunitas Kenduri Cinta
Pengantin jagat raya penabur cahaya ke Bumi yang menderita
Dinikahkan oleh Baginda Khidlir sang Penghulu sepanjang masa
Manusia dan alam semesta dipersuami-istrikan
Denyut suami memperistrikan, pergerakan istri mempersuamikan
Membangun rumah tangga daratan dan lautan
Tajalli Sang Hyang dengan semua makhluk ciptaan cinta-Nya
Ruwatan tanah memohon, ruwatan pohon mengembang
Ruwatan kembang membuah, ruwatan buah mengAllah
@Komunitas Kenduri Cinta
Langganan:
Postingan (Atom)