Rabu, 10 September 2014

"SISI DEMOKRASI"


Perjalanan ini menjadi saksi,  tertatih dalam reformasi, ditipu oleh para politisi.
Yang katanya beri bukti bukan janji, begitulah dalam orasi.
Tapi nyatanya mereka hanya mencari koalisi, bukan solusi.
Membentuk koalisi untuk bagi-bagi posisi.
Koalisi dagang sapi, penuh transaksi.
Ribuan politisi yang berebut kursi DPR RI.
Mereka sangatlah berambisi, saling memperebutkan posisi.
Berkompetisi meski tak miliki kompetensi.
Visi misi hanyalah basa basi.
Penuh tendensi untuk mobilisasi.
Saling profokasi membakar arogansi.
Mereka gila apresiasi, tapi tuli aspirasi.
Mereka hanya berinfestasi, tidak segan untuk korupsi.
Tanpa peduli, uang rakyat mereka habisi.
Tidak takut masuk jeruji besi, sebab mereka bisa membayar polisi.
Janji para politisi, hanya sebuah ilusi.
Reformasi berganti revolusi, hanyalah pergantian pergerakan pada sistem demokrasi.
Para oposisi berorasi mengkrtik para koalisi, sebab mereka pun mengincar posisi.
Mereka telah memperjualbelikan konstitusi, membuktikan bobroknya birokrasi.
Konstitusi tak ada lagi bedanya dengan prostitusi.
Inilah demokrasi yang tidak memberikan solusi.
Semuanya serba basa basi dan berlindung dibalik hak asasi.
Kami butuh inspirasi, untuk sebuah transformasi.
Bukan para pengumbar janji, tapi pejuang aspirasi.
Ini bukan cerita fiksi, tapi fakta yang kontradiksi dengan visi misi

Rahmatullah Andi Arno / Makassar ; 14.04.2014

2 komentar:

  1. Kami butuh inspirasi, untuk sebuah revolusi
    Bukan para anarkis, tapi pejuang toleransi ~

    Keren kak..
    Indonesia Banget ^_^

    BalasHapus