Perjalanan
ini menjadi saksi, tertatih dalam
reformasi, ditipu oleh para politisi.
Yang
katanya beri bukti bukan janji, begitulah dalam orasi.
Tapi
nyatanya mereka hanya mencari koalisi, bukan solusi.
Membentuk
koalisi untuk bagi-bagi posisi.
Koalisi
dagang sapi, penuh transaksi.
Ribuan
politisi yang berebut kursi DPR RI.
Mereka
sangatlah berambisi, saling memperebutkan posisi.
Berkompetisi
meski tak miliki kompetensi.
Visi
misi hanyalah basa basi.
Penuh
tendensi untuk mobilisasi.
Saling
profokasi membakar arogansi.
Mereka
gila apresiasi, tapi tuli aspirasi.
Mereka
hanya berinfestasi, tidak segan untuk korupsi.
Tanpa
peduli, uang rakyat mereka habisi.
Tidak
takut masuk jeruji besi, sebab mereka bisa membayar polisi.
Janji
para politisi, hanya sebuah ilusi.
Reformasi
berganti revolusi, hanyalah pergantian pergerakan pada sistem demokrasi.
Para
oposisi berorasi mengkrtik para koalisi, sebab mereka pun mengincar posisi.
Mereka
telah memperjualbelikan konstitusi, membuktikan bobroknya birokrasi.
Konstitusi
tak ada lagi bedanya dengan prostitusi.
Inilah
demokrasi yang tidak memberikan solusi.
Semuanya
serba basa basi dan berlindung dibalik hak asasi.
Kami
butuh inspirasi, untuk sebuah transformasi.
Bukan
para pengumbar janji, tapi pejuang aspirasi.
Ini
bukan cerita fiksi, tapi fakta yang kontradiksi dengan visi misi
Rahmatullah Andi
Arno / Makassar ; 14.04.2014