Mengeja
namamu tiap bait puisiku
Seperti
syair yang merangkai kata indah
Mengucapkan
namamu diantara doa-doaku
Seperti
itu pula aku merangkai kerinduanku
Ku
kuatkan harapan tuk gapai asa
Disaat
malam datang menyapa
Ku hanya mampu memandangi langit &
bertanya pada rembulan
Mereka pun terdiam
Membuatku diam diantara diam
Begitu sepi begitu sunyi...
Hanya detakan pergantian detik yang
sedikit mengusik
Apa yang harus kuperbuat untuk mengusik
kesepian ini…?
Haruskah aku mabuk lagi dalam kesenyapan
puisi-puisiku…?
Biarkan rinduku ku simpan pada
pilar-pilar jiwa
Dan bertahta dalam hati
Disaat pagi datang menjelang
Kembali
kurangkai harapan tuk gapai asa
Mengarungi
bentang alam yang kejam
Tertatih
mengejar cahaya kerinduan
Kan
kudekap begitu dekat
Terimalah salam rinduku penuh harapan
Rahmatullah Andi Arno /Makassar, 30/09/2013
Biarkan penamu terus berirama, mengikuti jiwamu....
BalasHapuscukuplah pena pengobat bagi jiwa-jiwa perindu
BalasHapus