Jika Aku mencintainya karena kecantikannya, bagaimana bisa Aku mencintai Tuhan yang tak tampak wajahnya?. Bukankah perasaan cinta dalam diriku adalah serpihan kecil cinta Tuhan kepada hambanya? Akankah ku melupakan Tuhan ketika ada butiran cinta yang tidak ada artinya jika dibandingkan bongkahan cinta Tuhan kepadaku? Bukankah dia hanya ciptaan Tuhan? Bukankah Tuhan pencipta segalanya, termasuk perasaan cinta? Lantas kenapa ku harus mencintaimu berlebihan seperti ini, yang lebih bodoh lagi ketika namamu lebih sering ku sebut daripada zikirku pada Tuhan, sementara Tuhanlah yang menciptakan kita dan segala yang ada dalam diri kita, termasuk perasaan cinta. Sorry....akan kutunggalkan Tuhan dalam Cintaku, saya hanya akan cukupkan kasih sayangku padamu, sebab kasih sayangku padamu adalah "cinta" yang disematkan Tuhan dalam jiwaku.
Rahmatullah Andi Arno / Makassar 09.11.13
Rahmatullah Andi Arno / Makassar 09.11.13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar